Download Game The Walking Dead Survival Instinct
The Walking Dead:
Naluri bertahan hidup orang pertama dalam aksi permainan survival yang membawa ke kehidupan otentik , AMC Emmy® pemenang penghargaan serial TV The Walking Dead. Dalam permainan, pemain mengasumsikan peran yang memegang crossbow misterius bernama Daryl , dibawa ke kehidupan oleh bintang serial TV Norman Reedus, bersama saudaranya Merle, disuarakan oleh costar Michael Rooker. Bergabung dengan para survivor termasuk Rick, Glen, Sophia, dan yg lainnya, menghantui para zombe dengan tak kenal ampun di pedesaan Georgia.
Hindari menarik ternak walker(sebutan bagi zombie), Gunakan kecerdasan untuk tetap hidup selama pertemuan dengan mayat hidup, Membantu korban, tapi jangan percaya semua orang. Hemat2 menggunakan amunisi dari crossbowmu. Ambil anak panah yg sudah terkena zombie untuk menghemat amunisi. Angkat dan gunakan badan walker yg sedah mati untuk menyamarkan baumu dan agar para walker yg lain tidak mengetahui keberadaanmu. Hiduplah dengan prinsip hukum rimba dan prinsip "Yang membunuh akan selamat". Hati2 saat memainkan game ini, bagi yg punya kelainan pada jantung saya sarankan untuk tidak memainkan game ini, saya saja sering kaget dan agak takut karna walker yg datang secara tiba2 dan mengagetkan.!!!!!
Minimum System Requirement :
OS:Windows® XP SP3/Windows Vista®/Windows® 7/ Windows® 8Processor:Intel Core 2 Duo E4400 @ 2.00 GHz or AMD Athlon 64 X2 4000+ @ 2.0 GHz pr
ocessor or betterMemory:2 GB RAMGraphics:AMD Radeon HD 4670 512MB or Nvidia Geforce 8800 GT 512MB or betterDirectX®:9.0cHard Drive:9 GB HD spaceSound: DirectX® 9.0C or later
LOCAL NYA MENYUSUL
Repack Version (2,3 GB)
Put Locker
Rapidgator
RELOADED Version (4,85 GB)
Put Locker
Crack
(Pass : www.skidrowgames.net)
Sejarah Puasa
Sejarah Puasa Umat-Umat terdahulu
Puasa adalah salah satu dari tiga ibadah yang sama tuanya dengan umur manusia
di muka bumi ini. Dua ibadah lainya adalah shalat, seperti disebutkan dalam
surat al-Mudatstsir [74]: 40-43, dan Qurban seperrti disebutlan dalam surat
al-Ma’idah [5]: 27. Sementara ibadah puasa terdapat dalam surat al-Baqarah; 184
…كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
Artinya: “…Sebagaimana telah diwajibkan juga kepada orang-orang yang sebelum
kamu mudah-mudahan kamu bertaqwa”.
Dalam sebuah sumber disebutkan bahwa nabi Adam as. sesampainya di bumi setelah
diturunkan dari sorga akibat dosa dan kesalahan yang dilakukan, dia bertaubat
kepada Allah swt dan berpuasa selama tiga hari setiap bulan. Itulah yang
kemudian dikenal dengan puasa hari putih yang juga sunah untuk dikerjakan pada
setiap tanggal 13, 14 dan 15 setiap bulan.
Nabi Daud as juga melaksanakan puasa, bahkan dalam waktu yang cukup lama yaitu
setengah tahun, di mana nabi Daud berpuasa satu hari dan berbuka satu hari
begitulah selama satu tahun. Al-Qurthubi, dalam kitab al-Jami’ li Ahkamil
Qur’an, menyebutkan bahwa Allah telah mewajibkan, puasa kepada Yahudi selama 40
hari, kemudian umat nabi Isa selama 50 hari. Tetapi kemudian mereka merubah
waktunya sesuai keinginan mereka. Jika bertepatan dengan musim panas mereka
menundanya hingga datang musim bunga. Hal itu mereka lakukan demi mencari
kemudahan dalam beribadah. Itulah yang disebut nasi’ seperti disebutkan dalam
surat at taubah: 37
إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا
يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ
اللَّهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ اللَّهُ…
Artinya: “Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah
kekafiran, disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu,
mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang
lain, agar mereka dapat mensesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya
maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah…”
Hal itu menggambarkan betapa umat Yahudi selalu menghindarkan diri untuk
melaksanakan ibadah dengan sempurna sesuai aturan Tuhan. mereka menginginkan
puasa dilaksanakan selalu pada musim dingin atau musim bunga yang siangnya
lebih pendek dari malam, berbeda dengan puasa pada musim panas, disamping suhu
yang panas siang juga lebih panjang dari malam hari. Sehingga, puasa akan
terasa sangat sulit dan melelahkan.
Namun, begitulah hikmahnya Allah memerintahkan puasa berdasarakan perjalan
bulan bukan matahari agar puasa dirasakan pada semua musim dan semua kondisi.
Sebab, jika puasa berdasarkan perjalan matahari, maka ibadah puasa akan selau
berada dalam satu keadaan. Jika tahun ini puasa di mulai pada musim panas, maka
selamanya puasa akan berada pada musim panas. Berbeda dengan perjalanan bulan
yang selalu berubah, di mana jika tahun ini puasa dilaksanakan pada musim
panas, maka tahun depan atau beberapa tahun kemudian puasa akan dilaksanakan
pada musim dingin atau semi dan seterusnya. Begitulah yang disebutkan Allah
swt, dalam surat al-Baqarah: 186
فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ
Artinya: …Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu,…
Dalam sebuah riwayat juga ditemukan bahwa umat Yahudi berpuasa pada setiap
tanggal 10 Muharram, sebagai syukur atas keselamatan Musa dari kejaran Fir’aun.
Maka Nabi SAW juga memerintahkan umatnya untuk berpuasa pada tanggal 9 dan 10
Muharram yang dikenal dengan puasa hari Asyura.
Umat Yahudi juga diperintahkan berpuasa 1 hari pada hari ke 10 bulan ke 7 dalam
hitungan bulan mereka selama sehari semalam. Sementara masyarakat Mesir kuno,
Yunani, Hindu, Budha, juga melaksanakan puasa berdasarkan perintah tokoh agama
mereka. Umat Nashrani juga berpuasa dalam hal-hal tertentu, seperti puasa
daging, susu, telur, ikan, bahkan berbicara. Seperti yang pernah dilakukan
Maryam ibu Nabi Isa sebagaimana dalam surat Maryam [19]: 26
إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنْسِيًّا
Artinya: “…Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha
Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari
ini".
Mengetahui sejarah puasa umat terdahulu penting untuk diketahui agar kita
jangan mencontoh puasa umat lalu, seperti umat Yahudi yang memilih waktu puasa
seenaknya bukan menurut aturan Allah. sebab, ibadah yang lakukan dengan
“kelicikan” kerugiannya akan diderita oleh manusia itu sendiri. Kita juga harus
menyadari bahwa puasa adalah ibadah yang pelaksanaannya menuntut keimanan dan
kesadaran. Ibadah puasa adalah untuk manusia itu sendiri. Bukankah Allah
menegaskan bahwa tujuan puasa adalah untuk perubahan ke arah yang lebih baik.
Puasa akan menjadikan manusia berubah dari tingkat mukmin menjadi muttaqin.
Untuk bisa berubah ke arah dan bentuk yang lebih baik, bukan hanya manusia yang
berpuasa, akan tetapi sebagian binatangpun ketika bermetamorfosa (merobah
wujud) juga berpuasa, seperti halnya kupu-kupu yang berubah dari ulat yang
bentuk dan rupanya jelek dan berjalan melata, menjadi seekor kupu-kupu yang
bersayap dan berawarn indah serta bisa terbang karena berpuasa.
Sebenarnya puasa sudah
menjadi salah satu ibadah yang paling terkenal di dunia sejak zaman dahulu.
Mulai dari zaman manusia menyembah kekuatan-kekuatan alam hingga roh-roh gaib,
sampai mereka mengenal tuhan-tuhan ‘baru’ yang diajarkan oleh para Nabi dan
Biksu.
Puasa semula dijadikan ajang untuk melatih diri agar lebih dekat dengan Yang Maha
melalui penderitaan menahan keinginan-keinginan manusiawi. Puasa berlandaskan
juga pada rasa ketidakberdayaan manusia di hadapan
tuhan-tuhannya. Lewat ‘penyiksaan’ itu, manusia yang melakukannya merasa damai
dan lebih tenang karena merasa sudah menunjukan kepasrahan, merendah, kepada
Sang Maha.
Tokoh-tokoh filsafat Yunani menganjurkan para pengikutnya untuk puasa. Puasa
ini dianggap sebagai jalan untuk menyelami hakikat seorang manusia sejati.
Sebelum berperang, bangsa Romawi mempuasakan pasukannya terlebih dahulu demi
mendapatkan kemenangan. Suku Indian di Amerika melakukan puasa demi mendapatkan ilham dan
mempertajam penglihatan gaib mereka. Sementara itu, di Mesir puasa dianggap
sebagai salah satu bentuk kesadaran atas kesalahan yang telah dilakukan.
Para pendeta Hindu melakukan puasa setiap kali mereka
akan menghadapi sebuah upacara keagamaan. Hari Raya
Nyepi di Bali dijalani dengan menahan diri atas
berbagai kegiatan. Tentunya ini juga sebuah bentuk lain dari puasa. Biksu-biksu
Budha juga sering melakukan puasa dalam rangka
introspeksi diri. Di samping itu, salah satu persyaratan ketat untuk menjadi
seorang Biksu adalah menjauhi berbagai hal duniawi.
Orang-orang Yahudi melakukan puasa konon dalam tiga kesempatan. Pertama, ketika
bersiap melaksanakan tugas keagamaan. Kedua, saat-saat duka. Ketiga, pada saat
menghadapi kesulitan hidup sebagai bentuk pertobatan kepada Tuhan. Meski tidak
diakui sebagai perintah dari Alkitab, namun umat Kristen
juga melaksanakan puasanya sebagai bentuk melepaskan diri dari keterikatan
duniawi.
Demikianlah puasa pada awalnya dalam sejarah dunia, kemudian
mengalami berbagai perubahan, dari mulai bentuk, waktu, dan jenis pantangan
yang dilakukan. Tujuannya pun kelak berubah menjadi tak lagi semata menghamba
pada penguasa alam semesta, melainkan memenuhi kebutuhan dan mengharap
keuntungan secara pribadi. Banyak yang melaksanakan puasa di kemudian hari
sebagai sarana memperbaiki kesehatan fisik, mendapatkan bentuk tubuh ideal (langsing), atau sekedar menjelang pembedahan yang akan
dijalaninya di rumah sakit. Kelak puasa juga populer sebagai bentuk protes
terhadap keadaan yang terjadi di masyarakat sebagaimana yang dilakukan oleh Mahatma Gandhi saat memprotes kekerasan yang merajalela di India dan ‘puasa’ alias mogok makan yang dilakukan oleh para
mahasiswa atau aktivis yang tidak setuju dengan kebijakan pemerintah.
Tak hanya manusia, hewan-hewan pun menjalani ‘puasa’ mereka masing-masing. Ayam
menjalani puasanya selama mengerami telur. Ular berpuasa demi menjaga kesehatan
kulitnya. Ulat berpuasa selama menjadi kepompong hingga berubah jadi kupu-kupu.
Beruang menjalani puasanya selama musim dingin dengan membuat liang di dalam
tanah.
Ternyata puasa sudah menjadi bagian yang sedemikian dekatnya dengan kehidupan
makhluk-makhluk Allah di atas dunia. Tak heran kemudian jika puasa menjadi hal
yang sudah sedemikian lazimnya di tengah masyarakat dunia khususnya Indonesia. Tentu saja, sebagai negara dengan minoritas muslim
terbesar di dunia, puasa di Indonesia lebih mewakili kegiatan kalangan Muslim
setiap Ramadhan tiba.
SAMSON AND
DELILAH
Dari kitab Muqasyafatul Qulub karangan al Ghazali diceritakan bahwa
rasulullah berkumpul bersama para sahabat dibulan Suci Ramadhan. Kemudian
rasulullah bercerita tentang seorang Nabi bernama Sam'un Ghozi as. Nabi Sam'un
Ghozi as adalah Nabi dari bani israil
Nabi Sam'un Ghozi as memiliki kemukjizatan dapat melunakkan besi, dan dapat
merobohkan istana. Cerita Nabi Sam'un Ghozi as adalah kisah israiliyat yang
diceritakan turun temurun di jazirah arab. Cerita ini melegenda jauh sebelum
rasulullah lahir. Cerita ini lalu difilm kan oleh pihak barat menjadi film yang
terkenal samson and delilah. (versi tiruannya dimainkan Benyamin S dalam film
samson betawi.)
Nabi Sam'un Ghozi as berperang melawan bangsa yang menentang Ketuhanan Allah
SWT. ketangguhan dan keperkasaan nabi sam'un dipergunakan untuk menentang
penguasa kaum kafirin saat itu yakni raja israil.
Akhirnya sang raja israil mencari jalan untuk menundukkan nabi Sam'un Ghozi as.
Berbagai upaya dilakukan sehingga akhirnya atas nasehat para penasehatnya
diumumkan barang siapa yang dapat menangkap sam'un Ghozi akan mendapat hadiah
emas dan permata yang berlimpah.
Singkat cerita Nabi Sam'un Ghozi as terpedaya oleh
isterinya. Karena sayangnya dan cintanya kepada isterinya, nabi Sam'un Ghozi
berkata kepada isterinya "Jika kau ingin mendapatkanku dalam keadaan tak
berdaya maka ikatlah aku dengan potongan rambutku ".
Akhirnya Nabi Sam'um Ghozi as ini diikat oleh istrinya
saat ia tertidur lalu dia dibawa dihadapan raja. Beliau disiksa dengan
dibutakan kedua matanya dan diikat serta dipertontonkan di istana raja. Karena
perlakukan yang demikian hebatnya, Nabi Sam'un Ghozi as berdo'a kepada Allah
SWT. Beliau berdo'a dengan dimulai dengan bertaubat, kemudian memohon
pertolongan atas kebesaraa Allah. Do'a Nabi Sam'un Ghozi as dikabulkan dan
istana raja bersama seluruh masyarakatnya hancur beserta isteri dan para
kerabat yang menghianatinya. Kemudian nabi bersumpah kepada Allah SWT akan
menebus semua dosanya dengan berjuang menumpas semua kebatilan dan kekufuran
yang lamanya 1000 bulan tanpa henti. Semua itu atas Hidayah dari Allah SWT.
Ketika Rasulullah selesai menceritakan cerita Nabi Sam'un
Ghozi as yang berjuang fisabilillah selama 1000 bulan, salah satu sahabat nabi
berkata :Ya Rasulullah, kami ingin juga beribadah seperti nabiyullah Sam'un
Ghozi as. Kemudian rasulullah saw, diam sejenak. Kemudian Malaikat Jibril as
datang dan mewahyukan kepada beliau bahwa pada bulan Rhamadhan ada sebuah malam
yang mana malam itu lebih baik daripada 1000 bulan.
Kisah tentang samson ini juga dapat dijumpai didalam
injil, dengan nama tokoh dan kejadian agak berbeda dibanding yang diceritakan
rasulullah diatas.
Simson (Inggris: Samson) adalah utusan Tuhan yang sakti
mandraguna selama rambutnya tidak dicukur. (Hakim-hakim 16:1-22).
Diceritakan dalam kitab Hakim-hakim 16:1-22 bahwa Samson
adalah utusan Tuhan yang sakti mandraguna .Dia bisa mencabut kedua daun pintu
gerbang kota beserta kedua tiang dan semua palangnya, Ialu semuanya diletakkan
di atas kedua bahunya dan dipindahkan ke puncak gunung (ayat 3).
Tapi sayangnya dia jatuh cinta kepada seorang pelacur
(wanita sundal) yang bernama Delila. Maka Delila disewa oleh raja Filistin
dengan bayaran 1100 uang perak untuk mencari rahasia Samson (ayat 5).
Di atas pangkuan pelacur Delila, akhimya Samson tergoda
rayuan dan bujukan sehingga membuka rahasia kesaktiannya. Bahwa selama rambut
kepalanya tidak dicukur, maka seluruh kekuatannya akan musnah dan dia menjadi
orang lemah (ayat 17).
Maka setelah nabi Samson tertidur di atas pangkuan
pelacur Delila, rambutnya dicukur. Lalu musnahlah seluruh kesaktiaan dan
kekuatan Samson. (ayat 19).
Kemudian kedua mata Samson dicungkil sehingga jadilah
Samson buta mata akibat rahasia kesaktiannya dicukur (ayat 21).
0 komentar: